Sabtu, 20 Juli 2013

PLN Beli Kelebihan Listrik dari Pembangkit Meratus Jaya

Meratus adalah sebuah perusahaan patungan yang dimiliki oleh dua BUMN, yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRASS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

PLN sendiri telah melakukan penandatanganan kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk kelebihan listrik (excess power) dari pembangkit milik PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS).
Dengan menggunakan kelebihan listrik dari pembangkit tersebut, PLN bisa menghemat sekitar Rp 1 miliar per hari.

Penandatanganan PPA dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan & Kalimantan Tengah (Kalselteng) Yuddy Setyo Wicaksono dengan Direktur Utama Meratus Jaya Iron & Steel, Anwar Ibrahim, disaksikan oleh Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga, Direktur SDM Krakatau Steel Dadang Danusiri serta perwakilan dari Aneka Tambang.

Menurut Yuddy, kerjasama ini sebagai bentuk upaya PLN untuk meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan khususnya Batu Licin.
Kelebihan listrik dari pembangkit listrik milik Meratus Jaya ini akan ikut memperkuat sistem kelistrikan di daerah Batu Licin yang disalurkan melalui Jaringan Tegangan Menengah 20 kilovolt (kV) dari Gardu Induk Batu Licin.

Sejak dilakukan sinkronisasi pada 23 November 2012, pembangkit listrik milik Meratus Jaya yang memproduksi energi listriknya dengan menggunakan bahan bakar sisa gas dari unit pabrik rotary kiln mulai memasok listrik 4,5 megawatt (MW) ke sistem Batu Licin.
"Secara bertahap pasokan listrik akan meningkat menjadi 9 MW dan pada Desember 2012 nanti ketika unit kedua dari pembangkit milik Meratus Jaya mulai beroperasi pasokannya meningkat menjadi 20 MW," kata Yuddy dalam siaran persnya, Kamis (29/11/2012).

Direktur SDM Krakatau Steel Dadang Danusiri menyambut baik kerjasama yang dilakukan PLN dengan Meratus Jaya. Dia berharap kehadiran pembangkit ini dapat ikut membantu masyarakat setempat melalui energi listrik yang dihasilkan dan disalurkan melalui PLN. "Sehingga dapat membantu PLN dalam melayani masyarakat," ungkapnya.
Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga menuturkan kerjasama excess power ini adalah sebagai wujud nyata dari upaya PLN untuk meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan, terlebih pembangkit ini menggunakan pembangkit non-minyak, sehingga akan sangat membantu PLN dalam melakukan penghematan biaya operasional. "Selain itu, tentunya ini adalah bagian dari sinergitas antar BUMN," tegasnya.

Pembelian excess power dari PT MJIS dengan harga beli Rp 825 per kilowatthour ini, jika beroperasi 20 MW akan berpotensi mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bagi PLN sebesar 38.500 kiloliter per tahun atau ekuivalen dengan penghematan sekitar Rp 1 miliar per hari.
Saat ini PLN sedang membangun transmisi 150 kV dari Asam-asam ke Batu Licin, dan diharapkan pada Januari 2013 akan tersambung dengan sistem kelistrikan Barito yang melayani pasokan listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.(IGW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar